Kamis, 08 Maret 2018

Rekayasa Jembatan Miniatur




Prinsip membuat jembatan miniatur yang baik adalah : "semakin sedikit jumlah bahan atau material (stik es krim) yang digunakan tetap menghasilkan kekuatan yang di inginkan."

download buku siswa pelajari BAB 1 dan BAB 2
Buku Siswa Prakarya Bab1 & Bab2

Kerajinan Limbah Lunak

MEMBUAT TEMPAT SOTS

Tutorial Singkat cara membuatnya :
1. Persiapkan bahan dari bekas teh kotak, kain perca, pernak pernik/hiasan.
2. Persiapkan alat, gunting, perekat (lem kayu, lem tembak, lem aibon)
3. Bentuk teh kotak dengan menggunakan gunting hingga berbentuk seperti dompet.
4. Lapisi dengan kain perca direkatkan dengan menggunakan lem.
5. Beri hiasan atau pernak pernik.
6. Selesai, mudah ya....

* jangan lupa dicuci biar tidak lengket dan bau.   :).

materi lebih lengkapnya ada di buku siswa tinggal download aja, gabung dengan Jembatan Miniatur.
dibaca ya, belajar

Rabu, 07 Maret 2018

Lompat Jauh

Pengertian Lompat Jauh

Lompat jauh adalah salah satu cabang olah raga atletik dimana seorang pelompat atau jumper harus memiliki beberapa keterampilan khusus untuk mengolah kecepatan, kekuatan, dan kecermatan untuk berlari dari titik start, melakukan tolakan atau lompatan sekuat mungkin dari titik lompat, melayang diudara dan melakukan pendaratan sejauh-jauhnya dalam bak pasir tanpa melakukan kesalahan.
Olahraga ini merupakan jenis olahraga yang mudah secara teori namun sulit jika dipraktikkan, karena dalam hal ini kecermatan dan perhitungan seorang jumper menjadi hal yang sangat penting selain kekuatan yang harus ia miliki.
Seorang jumper harus bisa memperhitungkan langkah ketika berlari, memperhitungkan kecepatan dan memperhitungkan kapan ia harus melakukan lompatan tanpa harus melewati batas titik lompatan.
Tak hanya itu, ia juga harus bisa mendarat dengan kedua kakinya tanpa harus menjatuhkan badannya kebelakang karena jika itu terjadi maka jarak lompatan akan dihitung berdasarkan bagian tubuh yang menyentuh pasir dalam bak pasir.

Gaya Lompat Jauh

gaya lompat jauh

Lompat jauh memiliki beberapa jenis gaya, dan masing-masing gaya ini memiliki tingkat kesulitannya tersendiri.
Gaya dalam hal ini dilakukan oleh seorang jumper untuk mencapai jarak lompat terjauh yang mampu ia capai.
Namun demikian, bukan berarti salah satu gaya bisa dipastikan bisa menghasilkan jarak lompat terbaik atau menjadi gaya yang terbaik dalam lompat jauh.
Setiap jumper memiliki gayanya tersendiri dan yang menentukan jauh tidaknya jarak lompatan bukanlah gaya tersebut, melainkan jumper itu sendiri. Berikut ini beberapa gaya dalam lompat jauh.

1. Lompat Jauh Gaya Jongkok

lompat jauh gaya jongkok
via brianmac.co.uk
Gaya jongkok dalam lompat jauh merupakan gaya yang paling tua diantara gaya yang lain. Gaya ini paling mudah dilakukan dan menjadi gaya dasar yang harus dikuasai oleh jumper.
Biasanya, para pemula selalu menggunakan gaya ini untuk latihan.
Lompatan dalam gaya jongkok mengkondisikan kedua kaki pelompat dalam keadaan tertekuk di depan dengan badan condong ke arah depan dan kedua lengan terlentang di belakang.
Jumper yang melompat dengan gaya ini akan jatuh dengan menggunakan tumpuan kedua kaki pada posisi berjongkok terlebih dahulu sebelum kemudian ia berdiri atau memilih untuk lanjut tersungkur ke arah depan.

2. Lompat Jauh Gaya Melayang

lompat jauh gaya melayang
via pinterest.com
Berbeda dengan gaya jongkok, gaya melayang memungkinkan jumper untuk menekuk kedua kakinya ke arah belakang, mencondongkan tubuhnya ke depan, dan menahan kedua tangannya lurus ke belakang selama ia melayang di udara setelah pada waktu melakukan lompatan.
Tujuan dari gaya ini adalah agar jumper bisa melayang selama mungkin di udara sebelum melakukan pendaratan.
Tentunya ketika jumper melayang dalam waktu yang lebih lama, ia bisa menyesuaikan dan lebih menyadari tubuhnya untuk melakukan pendaratan sempurna dengan jarak terjauh yang bisa ia tempuh.
Pendaratan pada gaya melayang ini sama dengan gaya jongkok, yakni mendarat dengan tumpuan kedua kaki dengan posisi jongkok pada saat jatuh untuk kemudian berdiri atau melepaskan tubuhnya untuk jatuh tersungkur ke depan.

3. Lompat Jauh Gaya Berjalan Di Udara

lompat jauh gaya berjalan di udara
via pinterest.com
Gaya berjalan diudara jika berhasil dilakukan dengan baik maka jumper akan mendapatkan lompatan dengan jarak yang jauh karena ayunan kaki ketika tubuh sedang melayang diudara akan sangat berpengaruh untuk menambah jarak lompatan.
Teknik ini dilakukan ketika seorang jumper telah melakukan tolakan, selanjutnya ia akan mengayunkan kakinya seperti orang berjalan diudara.
Salah satu syarat keberhasilan teknik ini adalah seorang jumper harus mampu menghasilkan lompatan yang tinggi sehingga memungkinkan kakinya untuk melakukan ayunan dan menambah jarak lompatan.
Jika lompatan yang dihasilkan tidak terlalu tinggi dan pelompat memaksakan diri melakukan ayunan kaki maka hasilnya akan berbanding terbalik, yakni tubuh akan cepat jatuh ke tanah dengan jarak yang pendek.
Tentunya, teknik ini merupakan teknik tersulit dan hanya bisa dilakukan oleh seorang jumper terlatih.
Teknik Dasar Lompat Jauh
teknik dasar lompat jauh
via olympic.org
Teknik dasar dari lompat jauh ada tiga, yakni melakukan awalan dengan cara berlari, melakukan tolakan atau lompatan, dan melakukan pendaratan.
Start yang harus digunakan pelompat adalah start berdiri yang tidak seketat start dalam atletik lari karena pada awalan lari seorang jumper biasanya menggunakan kecepatan rendah dan akan menambah kecepatannya secara konstan menuju kecepatan maksimal ketika pelari mulai mendekati papan titik lompat.
Hal yang paling sulit dilakukan adalah ketika seorang jumper sudah mendekati papan titik lompat karena ia harus berlari dengan kecepatan tinggi agar bisa menghasilkan lompatan yang jauh dan pada waktu bersamaan ia tak boleh melewati batas titik lompat sedikitpun, yakni tepi papan bagian ujung depan.
Pelompat harus melompat tepat pada papan titik lompat atau sebelum papan tersebut.
Pendaratan harus dengan menggunakan kaki terlebih dahulu sebelum seluruh tubuhnya ikut jatuh ke pasir.
Hal ini juga merupakan teknik yang sulit mengingat tak jarang seorang pemula biasanya jutru setelah mendarat dengan kakinya selanjutnya ia menjatuhkan pantat dan tubuhnya ke belakang sementara jarak lompatan dihitung berdasarkan pasir bagian paling belakang yang tersentuh anggota tubuh apapun.
Uraian lebih mendetail mengenai teknik lompat jauh akan dibahas pada bagian berikut ini.

Teknik Lompat Jauh

Berikut ini merupakan 4 teknik dalam olahraga lompat jauh:

1. Awalan

Lintasan menuju titik tolakan dengan menggunakan standar internasional adalah 40 meter dan lintasan ini merupakan jalur awalan yang harus dilalui oleh jumper sebelum ia melakukan tolakan.
Sebagaimana telah sedikit disinggung pada bagian sebelumnya, pelari bisa menggunakan start berdiri untuk melakukan awalan lari.
Kecepatan awal lari ini umumnya lambat dan perlahan menjadi cepat seiring ketika jumper mendekati titik tolak untuk melompat.
Awalan ini merupakan penentuan untuk memperkirakan jarak dimana ia harus tahu kapan akan berlari dengan kecepatan penuh dan kapan ia harus melompat.

2. Tolakan / Lompatan

Tolakan atau lompatan biasanya menggunakan salah satu kaki yang paling kuat.
Hal ini merupakan hal sulit karena jika salah perhitungan, pelompat justru melakukan tolakan dengan kaki yang lemah karena dalam kecepatan tinggi sulit untuk memperhitungkan kaki mana yang sampai duluan di papan tolakan.
Untuk mengantisipasi hal ini, seorang jumper harus membiasakan untuk menggunakan kaki manapun untuk melompat.
Oleh karena itu, kedua kaki jumper harus sama-sama kuat sehingga ia tak akan ragu lagi untuk berlari dengan kecepatan tinggi dan melakukan lompatan.

3. Posisi Tubuh Saat Di Udara

Posisi tubuh di udara ada tiga jenis dan dalam hal ini termasuk gaya dalam lompat jauh seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, yakni posisi jongkok, posisi melayang, dan posisi berjalan di udara.
Yang menjadi catatan penting ketika posisi tubuh berada di udara adalah jumper harus benar-benar sadar dan tak kehilangan kendali atas tubuhnya.
Jumper pemula biasanya akan kehilangan momen kesadaran ketika tubuh telah melompat sehingga ia hanya melayang dan menunggu jatuh.
Padahal, ketika tubuh berada diudara merupakan momen penting untuk menentukan titik jatuh dan gaya apa yang harus dilakukan.

4. Pendaratan

Pendaratan yang benar adalah mendarat dengan tumpuan kedua kaki sehingga tubuh tak hanya minim resiko akan cidera, namun juga memiliki keseimbangan yang baik saat telah mendarat sehingga tidak jatuh kebelakang.

Lapangan Lompat Jauh

via olympic.org
Lapangan lompat jauh terdiri dari tiga bagian, yakni:

1. Lintasan Untuk Awalan

Lintasan untuk lari ini memiliki ukuran standard panjang 40 meter sebelum papan tolakan.
Lebar lintasan hanya berkisar kurang lebih 1,22-1,25 meter dan tepi-tepinya diberi tanda berupa cat warna putih agar pelari tak melampaui jalur lintasan lari.

2. Papan Tolakan

Papan tolakan ini terbuat dari kayu atau bahan lainnya yang di tanam sebelum bak pasir.
Jarak antara batas depan papan dengan tepi bak adalah 1 meter. Ukuran papan ini adalah 1,22 meter untuk panjangnya, 20 cm untuk lebarnya, dan 10 cm untuk ketebalannya. Papan ini diberi warna putih agar mudah terlihat.

3. Bak Pasir

Bak pasir ini merupakan sebuah kolam persegi panjang dengan ukuran panjang kali lebar 9 x 2,75 meter.
Bak ini terisi pasir hingga penuh dan dipasang beberapa peralatan tertentu untuk meratakan kembali pasir setelah dipergunakan oleh seorang jumper untuk mendarat sehingga setiap jumper selalu akan mendarat di pasir dengan permukaan yang rata agar mudah dan akurat ketika diukur jarak lompatannya.

Peraturan Lompat Jauh

peraturan lompat jauh
via telegraph.co.uk
Seorang jumper dinyatakan gagal dalam pertandingan jika ia melanggar salah satu atau lebih 3 peraturan lompat jauh berikut ini:
  1. Pada saat tolakan, kakinya melebihi batas titik tolak sehingga lompatan dinyatakan tidak sah. Peraturan dalam lompat jauh tak memperbolehkan sedikitpun ujung kaki melebihi batas titik tolak ketika melakukan lompatan.
  2. Pada saat melayang diudara, seorang jumper menggunakan gaya salto. Gaya ini sangat mungkin dilakukan dan akan menambah jarak lompatan secara signifikan. Namun hal ini dinyatakan sebagai diskualifikasi.
  3. Jumper menyentuh bagian tepi bak atau bagian luar bak saat melakukan pendaratan. Dengan kata lain, jumper tidak mendarat di arena yang disediakan.

Atletik Lompat Jauh

Ada tiga jenis atletik lompat, yakni lompat tinggi, lompat galah dan lompat jauh.
Masing-masing jenis atletik lompat ini memiliki tata cara dan lapangannya masing-masing. Dalam atletik lompat jauh yang diperlombakan, ada tiga jenis gaya yang diperbolehkan, yakni gaya jongkok, gaya melayang dan gaya berjalan di udara.
Masing-masing gaya ini memiliki tingkat kesulitan yang berbeda-beda.
Umumnya, jumper terlatih akan mempelajari ketiga gaya tersebut, namun pada akhirnya ia akan cenderung menggunakan salah satu gaya yang paling pas dan paling ia kuasai agar bisa menghasilkan jarak lompatan yang jauh.
Atletik lompat jauh ini merupakan salah satu cabang olah raga tertua yang telah dipertandingkan pada era Yunani kuno.
Olah raga ini, konon, memiliki asal muasal dari latihan para prajurit yang akan berlaga di medan perang.
Kenapa para prajurit harus latihan melompat?
Tentu selain sebagai bekal ketrampilan bela diri, sangat penting waktu itu bagi seorang prajurit untuk bisa melompat dengan lompatan yang jauh untuk melakukan perjalanan perang di medan yang terjal dan curam yang tak jarang mereka harus menyeberangi sungai dan melompati tebing jurang.
Jenis-jenis latihan dasar para prajurit kuno itulah yang menjadi cikal bakal lahirnya cabang olah raga atletik.

Atlet Lompat Jauh

atlet lompat jauh
via youtube.com
Tak banyak atlet lompat jauh Indonesia yang berprestasi internasional. Namun setidaknya satu nama ini berhasil masuk kualifikasi olimpiade, yakni Maria Natalia Londa seorang perempuan asal Bali.
Sayangnya, pada saat ia sedang dalam training untuk olimpiade di negara tersebut, karena faktor cuaca dan iklim yang berbeda dengan di Indonesia, ia jatuh sakit dan hal itu menurunkan penampilannya saat pertandingan olimpiade.
Dalam kancah internasional, seiring dengan pergantian zaman, teknik, rekor dan jawara selalu berganti. Rekor demi rekor diperbaharui.
Seorang Atlet Amerika Jesse Owens merupakan salah satu atlet yang terlama memegang rekor terjauh sejak tahun 1935-1960. Rekor tersebut akhirnya dikalahkan oleh Ralp Boston pada tahun 1960 dan tumbang oleh lompatan Bob Beamon, atlet kedua yang terlama mempertahankan rekor lompatan yakni 8,90 meter sejak tahun 1968-1991.
Rekor tersebut akhirnya dipatahkan oleh Mike Powell di olimpiade Tokyo pada 30 Agustus 1991 dengan jarak baru 8,95 m.
Sementara itu, atlet perempuan dunia yang menjadi legenda adalah seorang jumper asal Rusia yang bernama Galina Chistiyakova.
Ia pernah membuat rekor fantastis untuk nomor lompat jauh perempuan dengan lompatan sejauh 7,52 meter di olimpiade Leningrad pada tahun 1988.

Materi Lompat Jauh

materi lompat jauh
via olympic.org
Dalam susunan materi lompat jauh secara general, beberapa poin diantaranya telah dibahas pada bagian sebelumnya, yakni pengertian lompat jauh, gaya lompat jauh, teknik dasar lompat jauh, teknik lompat jauh, lapangan lompat jauh, peraturan lompat jauh, atletik lompat jauh, dan atlet lompat jauh. Sehingga, untuk melengkapinya dalam bagian ini akan dibahas beberapa poin lain, yakni:

1. Faktor-Faktor Penting Untuk Menghasilkan Jarak Lompatan

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil dari jarak lompatan, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Kecepatan
Ancang-ancang dalam lompat jauh umumnya dimulai dengan kecepatan rendah menuju tinggi sebelum dua langkah terakhir menuju balok tolakan.
Kecepatan ini menjadi modal penting untuk melakukan lompatan dan menghasilkan momentum yang kuat sehingga jarak yang dicapai bisa optimal. Itulah kenapa menjelang balok tolakan, kecepatan lari harus ditingkatkan.
b. Kekuatan
Kekuatan merupakan salah satu syarat mutlak yang harus dimiliki atlet karena tanpa adanya kekuatan tubuh yang bagus dan terlatih, maka mustahil baginya untuk bisa mengikuti pertandingan dengan baik.
Kekuatan ini tentu berbeda dengan stamina. Dalam hal ini, kekuatan terbentuk karena proses latihan berkala hingga kekuatan tubuh mencapai batas maksimum pada tahap tertentu sementara stamina diperoleh melalui asupan makanan, minuman dan oksigen.
c. Daya Lompat
Daya lompat dalam hal ini merupakan kekuatan kaki dan seluruh bagian tubuh yang mendukung organ kaki agar bisa melakukan tolakan atau lompatan.
Semakin besar daya lompat yang dimiliki oleh atlet, maka semakin jauh lompatan yang akan dihasilkannya.
d. Keseimbangan
Bagaimanapun juga keseimbangan merupakan hal penting dalam lompat jauh terutama ketika dengan melakukan pendaratan.
Keseimbangan yang baik akan membuat tubuh tidak jatuh kebelakang pada saat melakukan pendaratan.
e. Ketrampilan
Dalam lompta jauh, ketrampilan ini akan tampak berperan dalam hal menentukan dua langkah terakhir sebelum melakukan tolakan dan ketika melayang diudara. Ketrampilan inilah yang akan melahirkan gaya tertentu dalam lompat jauh.
f. Koordinasi
Untuk melakukan suatu gaya dalam lompat jauh, selain ketrampilan tubuh, koordinasi seluruh anggota tubuh sangat penting terlebih pada hal-hal yang mencangkup kesadaran. Dalam keadaan sadar inilah, koordonasi yang baik antar anggota tubuh bisa berfungsi dengan baik.
g. Kecepatan dan Arah Angin
Kecepatan dan arah angin sangat berpengaruh dalam menghasilkan jarak lompatan.
Jika atlet yang sedang melompat pada saat bersamaan mendapat sentuhan angin kencang pada arah yang sama, hal ini akan menambah jarak lompat sang atlet.
Hasilnya tak tanggung-tanggung, jarak lompatan bisa bertambah sekitar 5-10 cm dan hal ini dinilai sangat penting untuk menentukan rekor seorang atlet lompat jauh.
h. Psikologis Atlet
Kadangkala seorang atlet profesionalpun akan berhadapan dengan rasa grogi, terlebih jika ia pernah mengalami trauma kegagalan. Selain dituntut untuk memiliki fisik yang kuat, atlet juga harus memiliki psikoligis yang sehat.
i. Dukungan Dari Tim dan Suporter
Dukungan dari seluruh tim dan suporter sangat berpengaruh bagi atlet. Konon, dukungan dan dorongan semangat yang diberikan kepada suporter menjadikan atlet memiliki energi yang berlipat-lipat.

2. Sistem Penilaian Lompat Jauh

Dalam lompat jauh, jarak terdekat diukur dari ujung papan balok tolakan hingga titik jatuh.
Jarak ini tentu tidak diukur berdasarkan titik awal lompat karena banyak juga atlet yang melompat bahkan sebelum menginjak papan.
Hanya saja jika atlet melompat dengan tumpuan kaki yang melebihi papan balok tolakan, maka ia akan didiskualifikasi.

Sejarah Lompat Jauh

Konon menurut rekam sejarah, olah raga lompat jauh telah diadakan pada olimpiade Yunani kuno di tahun 776 SM.
Dalam perlombaan tersebut, seorang jumper dari Sparta berhasil mencetak rekor terjauh dengan jarak 7,05 meter.
Olah raga lompat jauh pada waktu itu, sejalan dengan olah raga lari dan jenis atletik lainnya, merupakan olah raga yang mula-mula merupakan teknik latihan perang.
Selain lari yang menjadi menu utama latihan, lompat jauh merupakan latihan wajib bagi para prajurit karena bagaimanapun juga ketika mereka berangkat berperang, mereka menghadapi medan yang terjal dan penuh rintangan.
Lompat jauh dipergunakan sebagai salah satu cara untuk menyeberangi sungai atau jurang.
Lompat jauh ini termasuk sebagai salah satu cabang olah raga atletik. Kata atletik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani, athlos, yang berarti perlombaan. Kata atlet yang berasal dari kata atletik ini bisa diartikan sebagai seseorang yang ikut berlomba.
Ketika para prajurit ini tidak dalam masa peperangan, maka mereka harus tetap latihan.
Untuk membunuh kebosanan, maka dibuatlah perlombaan olah raga dimana para prajurit harus berkompetisi mengadu raga mereka dalam pertandingan. Para prajurit inilah yang mula-mula menjadi atlet untuk pertama kalinya.
Dalam perkembangannya, karena hal tersebut sangat digemari masyarakat, banyak orang yang bukan berasal dari prajurit kemudian melatih tubuhnya pada satu cabang olah raga tertentu untuk menjadi atlet dan mengikuti athlos.
Dalam perkembangannya, lompat jauh masih menjadi salah satu cabang atletik yang diperlombakan hingga olimpiade modern. Namun tentu ada banyak perubahan bentuk dari lompat jauh kuno dengan modern.
Pada tahun 1896 dalam olimpiade modern pertama, bentuk lapangan lompat jauh beserta tata cara untuk pertandingan lompat jauh kurang lebih masih bisa disamakan dengan lompat jauh saat ini.
Pada tahun 1914 bahkan telah ada rekomendasi dari Harry Eaton Steward untuk membuat desain dan konsep lapangan khusus serta peraturan penilaian untuk perempuan sehingga pada akhirnya kaum hawa juga bisa terlibat dalam pertandingan ini.
Namun demikian, tentu saja saat ini lapangan lompat jauh telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas canggih seperti timer, kamera, pengukur kecepatan angin, pengukur kecepatan dan jarak lompatan digital, dan lain sebagainya untuk mempermudah penilaian dalam lompat jauh untuk meminimalisir kesalahan.

sumber : https://gudangpelajaran.com/lompat-jauh/

Lempar Cakram



Pengertian Lempar Cakram

Apa sih yang dimaksud dengan cakram dalam olah raga lempar cakram?
Teman-teman tahu pesawat ufo yang berbentuk piringan terbang?
Kira-kira seperti itulah bentuk cakram dalam lempar cakram.

Untuk detail informasi tentang cakram akan dijelaskan pada bagian selanjutnya.

Nah, pada bagian ini, kita akan fokus pada pengertian dari lempar cakram terlebih dahulu sebelum merambah ke seluk beluk lainnya mengenai lempar cakram.

Singkat cerita, lempar cakram adalah salah satu cabang olah raga atletik pada nomor lempar dimana sang atlet harus melempar cakram sebanyak maksimal 3 kali dalam setiap pertandingan untuk memperoleh jarak lempar terjauh pada lapangan khusus lempar cakram dengan aturan yang berlaku.

Nah, cukup jelaskah tentang pengertian lempar cakram?

Tapi tentu hal ini tidak cukup untuk memahami olah raga lempar cakram yang sesungguhnya, maka silahkan meneruskan membaca informasi selengkapnya pada beberapa poin selanjutnya.

Atletik Lempar Cakram

via olympic.org

Sebagaimana telah disinggung dibagian sebelumnya, lempar cakram merupakan salah satu cabang dari olah raga atletik.

Dalam pertandingan lempar cakram, atlet akan bertanding sesuai dengan kelasnya yang dibagi berdasarkan umur atlet. Kategori tersebut akan mempengaruhi berat cakram yang akan dipergunakan oleh atlet.

Namun pada umumnya, berat cakram untuk atlet putra adalah 2 kg dengan ukuran diameter 22 cm, dan untuk atlet putri adalah 1 kg dengan ukuran diameter 18 cm.

Menurut peraturan organisasi atletik internasional, IAAF (internasional Amateur Athletic Federation) :
- Atlet Putra usia muda (16-17) tahun akan melempar cakram dg berat 1,5 kg, 
- Atlet Putra kelas Junior atau usia (18-19 tahun) akan melempar cakram dg berat 1,75 kg,
- Atlet Putra pada usia 20-49 tahun dengan cakram seberat 2 kg.

Sementara itu bagi atlet putri, beban cakram 1 kg diperkenankan untuk segala usia hingga batas usia 75 tahun.

Lalu bagaimana dengan atlet yang berusia diluar kategori tersebut?

IAAF membuat peraturan untuk pertandingan berskala internasional dengan kategori yang lain lagi, yakni atlet putra akan melempar cakram seberat 2 kg jika usianya di bawah 50 tahun, 1,5 kg untuk atlet berusia 50-59 tahun, dan 1 kg untuk atlet berusia 60 tahun ke atas.

Sementara itu, atlet cewek hingga usia maximum 74 tahun akan melemparkan cakram seberat 1 kg, dan usia 75 tahun ke atas akan melempar cakram seberat 0,75 kg.

Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah ada atlet lempar cakram yang berusia lanjut? Jika dibuat peraturan, barangkali masih ada dan tentunya bukan atlet profesional, melainkan pensiunan atlet lempar cakram.

Sejauh ini yang menjadi atlet lempar cakram dalam pertandingan berskala internasional adalah para atlet yang berusia antara 20 tahun-49 tahun.

Rata-rata mereka masih segar bugar dan berbadan besar serta masih memiliki stamina yang sangat terjaga dengan baik sehingga bisa melempar cakram dengan jarak yang sangat jauh dan rekor terjauh yang sementara ini tercatat adalah 74,08 meter oleh Jurgen Schult pada 6 juni 1986 di Neubrandenburg.
Sejarah Lempar Cakram

Aktivitas melempar mula-mula bukanlah olah raga, melainkan aktivitas sehari-hari manusia untuk bertahan hidup pada masa berburu dan meramu hingga masa saat ini.

Lempar cakram menjadi sebuah olah raga yang dipertandingkan diperkirakan mulai ada bahkan sejak abad ke 5 sebelum masehi.

Di Yunani, olah raga ini menjadi salah satu olah raga tertua yang ditandai dengan adanya peninggalan patung kuno seorang lelaki yang memegang cakram dalam posisi akan melempar, yakni patung Myron Discobolus.

Tak hanya di Yunani, di beberapa negara Eropa terdapat patung kuno sejenis, yakni seseorang atau dua orang yang sedang melemparkan cakram.

Hal ini menandakan bahwa olah raga lempar cakram di Eropa masa lalu merupakan olah raga yang penting.

Lempar cakram merupakan olah raga yang selalu ada dalam setiap ajang olah raga internasional seperti olimpiade. Tak hanya itu, lempar cakram merupakan olah raga yang menjadi ikon.


Sejak olimpiade modern yang diadakan pertamakali pada tahun 1896, gambar atas figur atlet lempar cakram menjadi ikon untuk mempromosikan ajang bergengsi tersebut yang bahkan dibuat untuk stempel pada tahun 1896.

Gambar atlet lempar cakram juga menjadi ikon dalam poster olimpiade tahun 1920 dan 1948.

Semenjak runtuhnya kejayaan eropa kuno, olah raga ini sempat menghilang dalam kehidupan masyarakat dan hanya menjadi cerita dalam narasi sejarah.

Olah raga ini kemudian ditemukan kembali oleh seorang German, Christian Georg Kohlrausch bersama muridnya pada tahun 1870 melalui riset sejarah yang panjang.

Dalam penelitian tersebut, Georg tak hanya meneliti tentang olah raga lempar cakram, namun juga menggali teknik yang dipergunakan atlet lempar cakram di masa lalu dan kemudian hasil riset tersebut dipublikasikan sejak tahun 1880.

Waktu itu belum ada olimpiade modern.

Pada olimpiade modern pertama, lempar cakram hanya diikuti oleh kaum lelaki saja. Hingga pada tahun 1928 akhirnya pertandingan olahraga lempar cakram bisa diikuti oleh perempuan dan termasuk dalam ajang Olimpiade.
Cara Memegang Cakram


via coachingyoungathletes.com


Sampai saat ini cara memegang cakram yang paling efisian hanya ada dua cara, yakni dengan posisi tangan sebagai berikut:

1. Cakram dipegang dengan tangan kanan (atau tangan kiri bagi atlet yang kidal).

Posisi cakram melekat pada telapak tangan dan ditahan dengan jari-jari tangan, yakni ruas jari telunjuk-kelingking mencengkram pinggir cakram dan ibu jari diposisikan bebas.

Posisi jari telunjuk-kelingking terbuka lebar sehingga menjangkau lebih luas pinggiran permukaan cakram.

Selain itu, posisi tangan agak ditekuk ketika memegang cakram agar bagian cakram yang tidak dicengkram jari bisa mendapatkan tumpuan sehingga tidak mudah jatuh ketika diayun dan dilemparkan.

2. Posisi ini hanya sedikit berbeda dengan posisi pertama dan perbedaannya hanya terletak pada kerapatan jari.

Cara melakukannya adalah, cakram dipegang dengan tangan kanan (atau tangan kiri bagi atlet yang kidal).

Posisi cakram melekat pada telapak tangan dan ditahan dengan jari-jari tangan, yakni ruas jari telunjuk-kelingking mencengkram pinggir cakram dan ibu jari diposisikan bebas.

Posisi jari telunjuk-kelingking tidak terbuka lebar alias rapat sehingga tidak menjangkau secara luas pinggiran permukaan cakram.

Selain itu, posisi tangan agak ditekuk ketika memegang cakram agar bagian cakram yang tidak dicengkram jari bisa mendapatkan tumpuan sehingga tidak mudah jatuh ketika diayun dan dilemparkan.

Dua posisi tersebut merupakan dua cara yang mendasar dan paling sering digunakan baik oleh atlet pemula ataupun atlet profesional.

Selain dua cara tersebut sebenarnya masih ada satu cara lagi yang jarang dipergunakan. Secara teknis caranya mirip dengan poin 1 dan dua, hanya saja pada cara ini, posisi jari dibagi menjadi dua kelompok.

Kelompok pertama adalah jari telunjuk dan jari tengah yang dirapatkan, kelompok kedua jari manis dan jari kelingking dirapatkan. Antara kelompok jari pertama dan kedua direnggangkan atau diberi jarak.

Cara ini sulit dilakukan terutama bagi atlet yang jari-jemarinya kaku.
Gaya Lempar Cakram


via sportsaspire.com


Gaya dalam lempar cakram ditentukan dari awalan yang dipilih.

Awalan ini ditandai dengan posisi tubuh atlet pada saat persiapan. Dari posisi tersebut, ada dua gaya dalam lempar cakram seperti yang akan dijelaskan pada bagian berikut ini:

1. Lempar Cakram Gaya Samping

Gaya samping merupakan gaya dalam lempar cakram dimana pada saat persiapan, posisi tubuh atlet menghadap ke samping atau searah dengan tangan yang dipergunakan untuk memegang cakram.

Umumnya adalah samping kanan karena sebagian besar atlet lempar cakram menggunakan tangan kanannya untuk memegang cakram.

Melalui gaya ini, atlet bisa mengambil ancang-ancang dengan dua cara, yakni membuat ayunan dari samping ke depan beberapa kali untuk mengukur sudut lalu pada ayunan kesekian ia akan melepaskan cakram sejauh mungkin ke depan.
2. Lempar Cakram Gaya Belakang

Lempar cakram gaya belakang pada dasarnya sama dengan lempar cakram gaya samping, hanya saja yang membedakannya adalah posisi tubuh saat memulai awalan.

Gaya belakang ini memiliki keuntungan, yakni jarak untuk menciptakan momentum lempar lebih luas sehingga secara teoritis hasil lemparan akan lebih jauh.

Namun demikian, gaya ini lebih sulit daripada gaya samping dan cenderung memiliki resiko yang lebih besar karena ketika atlet menghadap kebelakang ia tak bisa menentukan titik lempar sebaik pada gaya sisi samping.

Ada dua cara dalam melakukan lempar cakram gaya belakang, yang pertama atlet akan membuat gerakan setengah lingkaran lalu melepaskan cakramnya, dan yang kedua atlet membuat satu putaran penuh lalu melepaskan cakramnya.

Sebagaimana pada gaya samping, para atlet profesional akan menggunakan cara kedua untuk bisa menghasilkan jarak lempar yang jauh dan tentunya cara tersebut sangatlah sulit.

Teknik pada lempar cakram gaya samping dan gaya belakang akan dijelaskan lebih rinci pada bagian selanjutnya.
Teknik Dasar Lempar Cakram


via youtube.com


Dasar dari lempar cakram adalah cara memegang cakram dan gaya dalam melemparkan cakram sebagaimana telah dijelaskan pada bagian sebelumnya.

Namun demikian pada poin ini ada beberapa hal yang hendak dibahas secara umum tentang teknik dasar melempar cakram, yakni:

1. Persiapan

Proses ini merupakan hal yang penting sebelum atlet masuk ke arena, yakni atlet sudah harus melakukan pemanasan dan peregangan untuk menghindari cidera otot.

Pemanasan bisa dilakukan dengan cara berlari selama kurang lebih 30 menit. Fungsi dari pemanasan ini adalah untuk membuat tubuh tidak kaku dan siap untuk melakukan peregangan.

Proses peregangan harus mencangkup seluruh bagian tubuh mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki karena bagaimanapun juga lempar cakram melibatkan suluruh bagian tubuh dengan energi besar sehingga rawan cidera.

Beri porsi lebih untuk meregangkan bagian leher, lengan, pundak, pergelangan tangan, jari-jari tangan, tulang punggung, pinggul, serta pergelangan kaki.

2. Awalan

Ketika atlet sudah masuk arena, maka yang perlu diperhatikan adalah menentukan posisi tubuh sesuai dengan gaya yang akan dipergunakan.

Usahakan badan rileks dan pikiran fokus pada tubuh serta latihan-latihan yang pernah dijalani.

Lempar cakram merupakan olah raga yang membutuhkan ketenangan ekstra sebelum memulainya.

Tidak ada salahnya atlet melakukan orientasi lapangan, meski ia sudah hafal dan mungkin telah ribuan kali melakukannya, yakni dengan berjalan mengelilingi lingkaran tempat melakukan lemparan sambil melihat area target.

Fokuskan pikiran pada target terjauh. Lalu mulailah melakukan gerakan untuk menciptakan momentum lemparan sesuai dengan gaya yang dipergunakan.

3. Melempar

Lakukan gerakan melempar sesuai gaya yang dipergunakan. Cara ini akan diperjelas pada uraian di bagian selanjutnya.


Teknik Lempar Cakram


via olympic.org


Gaya melempar Cakram

Berikut ini merupakan contoh teknik lempar cakram dengan menggunakan dua gaya, yakni gaya samping dan gaya belakang. Berikut uraian selengkapnya:

A. Teknik Lempar Cakram Gaya Samping


Pada bagian ini akan dijelaskan teknik-teknik melempar cakram gaya samping tanpa melakukan putaran tubuh. berikut penjelasan selengkapnya:

1. Pegang cakram sesuai dengan teknik memegang yang hendak dipergunakan (lihat penjelasan bagian sebelumnya disini).

Misalnya, atlet yang dijadikan contoh kali ini adalah atlet yang memiliki jari-jari panjang, maka atlet tersebut akan menggunakan cara memegang cakram dengan membuka seluruh jari tangannya untuk memegang tepi cakram dengan ruas jari sebanyak yang ia mampu.

Jari jempol berposisi bebas, bila sampai jari tersebut bisa digunakan untuk mencengkram cakram, namun bila tidak maka jari jempol hanya ditempelkan di permukaan cakram.

Tekuk pergelangan tangan ke arah dalam untuk memperkuat pegangan pada cakram. Posisi cakram berada di bawah tangan dengan posisi lengan diluruskan ke sisi samping tubuh.

Lakukan sedikit pemanasan dengan melakukan ayunan kecil ke samping depan, samping belakang, dengan ketinggian sedang hingga setinggi bahu.

Ayunan ini tak hanya dilakukan oleh lengan, namun diikuti dengan seluruh gerakan tubuh.

2. Posisikan tubuh pada posisi siap, yakni menghadap ke samping kanan (atau samping kiri jika kidal).

Posisi kaki dibuka selebar bahu atau dibuka lagi sedikit lebih lebar.

Pada posisi samping, disarankan bagi atlet untuk melakukan ayunan tangan dan gerakan tubuh mengkuti ayunan selama beberapa kali sebelum melepaskan cakram dari genggaman.

Ketika mengayunkan, tangan kiri boleh membantu untuk menyangga cakram bagian bawah karena ayunan seperti ini hanya menggunakan kecepatan rendah dan kadangkala memungkinkan cakram lepas dari tangan.

3. Gerakan melempar diawali dengan posisi lengan yang membawa cakram diayunkan terlebih dahulu ke belakang, ditahan sebentar, lalu diayunkan ke arah depan.

Gerakan lengan ini diibaratkan seperti ketapel, peluru ditarik dahulu ke belakang baru dilontarkan kedepan.

4. Gerakan kaki dan seluruh anggota tubuh mengikuti efek gerak dari ayunan tangan melempar cakram.

Gerakan tersebut bukan semata-mata efek, melainkan turut berpartisipasi dalam menciptakan daya lempar.

Sehingga, adakalanya ketika lengan mengayun dan melepas dengan energi besar, tubuh akan ikut terangkat dan ada kemungkinan setelah melepas cakram arah tubuh akan berubah dari samping menuju arah depan atau malah berputar karena besarnya energi yang dilepaskan ke arah depan.

Bila putaran tubuh ini ditahan justru akan membuat tubuh limbung dan jatuh setelah cakram dilepaskan.

5. Cakram dilepaskan ke arah depan-atas agar cakram tersebut melajut dengan ketinggian yang tepat (45-50 derajad) agar cakram tersebut bisa jatuh pada jarak yang jauh.

Bila cakram dilepaskan dengan ketinggian

B. Teknik Lempar Cakram Gaya Belakang


Berikut ini merupakan detail uraian teknik lempar cakram gaya samping yang dilakukan dengan menggunakan putaran tubuh untuk menambah energi momentum pada saat melepaskan cakram:

1. Lakukan teknik memegang cakram seperti halnya pada yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya.

2. Posisikan tubuh menghadap ke belakang atau membelakangi area pendaratan cakram.

Posisi kaki berada pada pinggir garis lingkaran belakang. Kaki dibuka dengan lebar secukupnya (sebahu ditambah sedikit lagi), lalu lutut agak ditekuk (posisi mendak).

Lakukan ayunan-ayunan kecil pada lengan pembawa cakram terlebih dari sisi samping kiri ke samping kanan yang diikuti perubahan posisi tumit, lutut, pinggul dan dada.

Setelah itu, tahan lengan pembawa cakram di posisi samping karena gerakan melempar akan dilakukan setelah kaki melakukan putaran

3. Pada posisi ini, yang membuat beda dengan posisi samping tanpa putaran tentu terletak pada gerakan kaki dan tubuh.

Teknik ini cukup sulit karena atlet harus memiliki teknik berputar yang bagus, yakni putaran tubuh yang cepat, stabil, dan seimbang dengan beban cakram.

4. Teknik berputar ini menggunakan kaki kiri sebagai tumpuan dan poros putaran pertama atau sebaliknya jika atlet kidal.

Maka, untuk melakukannya, ayunkan kaki kanan menuju area tengah lingkaran dengan hasil akhir posisi kaki kanan masih membelakangi area pendaratan dan bersiap menjadi porors.

Sebelum kaki kanan menapak tengah lingkaran, kaki kiri yang semula menjadi poros kini diangkat dan diayunkan dengan gerakan melingkar sehingga nantinya kaki kananlah yang berperan menjadi poros akhir bagi putaran tubuh.

Kaki kiri akan di tapakkan di belakang kaki kanan sejajar dengan jarak sebahu lebih sedikit dan posisi tubuh berubah menjadi agak serong mengarah ke samping-belakang.

Seketika setelah kaki kiri jatuh, lengan pembawa cakram mulai mengayun dengan kekuatan penuh ke arah depan dengan diikuti putaran tumit, lutut, pinggul dan dada ke arah depan untuk memberikan tambahan daya dorong.

Setelah cakram terlempar, kemugkinan tubuh masih berputar sebagai efek dari energi yang dilepaskan membentuk garis putaran tubuh.

5. Arah cakram bisa disamakan dengan yang telah dijelaskan pada gaya sebelumnya, yakni cakram mengarah ke depan-atas dengan sudut 45-50 derajad agar memperoleh jarak terjauh.


Sebagai catatan tambahan, pergelangan kaki yang lentur dan kuat merupakan hal penting dalam lempar cakram karena pergelangan kaki ini merupakan bagian tubuh yang bekerja keras ketika kaki menjadi poros putaran.

Jika pergelangan kaki ini kaku, maka bagian tubuh atas juga akan terpengaruh sehingga gerakan melemparkan cakram tidak akan berhasil dilakukan dengan kekuatan penuh karena ada energi dan daya gerak yang terhambat oleh pergelangan kaki yang kaku.

Dengan demikian, memutar kaki dan menggunakan kaki sebagai poros merupakan salah satu teknik tersendiri yang perlu mendapatkan perhatian saat latihan.
Lapangan Lempar Cakram


via pinterest.com


Perhatikan gambar di atas, gambar tersebut merupakan gambar lapangan olahraga lempar cakram. Berikut ini detail keterangannya:
Area lempar seluruhnya berbentuk persegi dengan lingkaran yang berada tepat di tengah. Lingkaran tersebut merupakan tempat atlet untuk melempar cakram.
Lingkaran tersebut sedikti lebih rendah, 5cm dari permukaan, terbuat dari logam setebal 5 mm yang dilapisi semen agar tidak licin. Diameter lingkaran adalah 2,5 meter.
Di sisi kanan, kiri dan belakang lingkaran, kira-kira sejauh minimal 75 cm dari lingkaran, dipasang jaring tinggi yang berfungsi untuk menahan cakram apabila terjadi kesalahan teknis seperti cakram terlepas sebelum dilontarkan ke arah lapangan pendaratan.
Titik tengah lingkaran merupakan poros yang diambil sudut mengarah kedepan sebesar 34,92 derajad dari garis tengah. Garis pinggir sudut sisi kiri dan kanan akan ditarik hingga sejauh minimal 100 meter ke arah depan (lapangan pendaratan). Tepi garis sudut itu diberi warna putih dengan lebar 5 cm sebagai tanda bagian luar dan dalam. Cakram yang dinilai merupakan cakram yang jatuh di area dalam sudut.
Peraturan Lempar Cakram


via pinterest.com


Ada beberapa peraturan dalam lempar cakram sebagaimana akan diuraikan berikut ini:
Untuk pertandingan berskala internasional, ukuran lapangan dan ukuran cakram menggunakan ukuran standard yang ditetapkan IAAF sebagaimana telah dijabarkan pada bagian sebelumnya.
Pertandingan menggunakan 5 wasit, 2 wasit berada di area atlet melempar dan bertugas untuk mengawasi kaki atlet saat berputar sekaligus memberikan aba-aba kepada atlet, sedangkan 3 wasit lainnya berada di lapangan pendaratan dan bertugas mengawasi titik jatuh cakram dan mengukur jarak jatuh cakram dari titik lempar.
Atlet tidak diperbolehkan keluar lingkaran setelah berada pada posisi siap dan sebelum menyelesaikan lemparan.
Atlet tidak boleh menginjak bagian luar lingkaran ketika melakukan lemparan.

Demikianlah beberapa informasi utama dalam olahraga lempar cakram. Semoga bermanfaat.

sumber :
https://gudangpelajaran.com/lempar-cakram/

Klik doang dapet duit

new!Ngeklik Dapet DUIT LHO....


Klik Aja Deh BUKAN situs Autosurf, Multi-Level Marketing, Pyramid, Ponzi, Matrix atau bersistem "Get Rich Quick" .

Klik Aja Deh adalah sebuah inovasi bisnis saling menguntungkan, GRATIS bagi member untuk bergabung, dan menjembatani antara pemakai internet dan pemilik usaha (advertiser) untuk mempromosikan produknya pada halaman "Lihat Iklan".

Bagaimana Cara Dapet Duitnya..
Kamu klik menu View Ads dan selanjutnya pada daftar iklan kamu klik masing-masing iklan satu persatu. Tiap iklan tsb akan tampil selama 30 detik. Setelah 30 detik, maka akan muncul sebuah tanda "OKE deh" atau tanda silang merah. Tanda "OKE deh" pertanda Saldo kamu dah
bertambah Rp 100,- dan jika kamu seorang member Premium akan dapatkan Rp 150,-. Tanda X adalah kebalikannya, Saldonya g kan bertambah. Tanda X akan tampil jika kamu melihat lebih dari 1 iklan pada waktu yang sama.

Setiap Iklan hanya bisa kamu klik SEKALI dalam 24 JAM .

Contoh penghasilan Member:
» Anda klik 10 iklan per hari = Rp 1000,-
» 20 referral Anda klik 10 iklan per hari = Rp 20.000,-
» Tiap Hari Saldo Anda akan bertambah Rp 21.000,-
» Tiap Minggu = Rp 147.000,-
» Tiap Bulan = Rp 630.000,-

KLIK DISINI UNTUK BERGABUNG

Kalau 1 Tahun? Hitung sendiri aja deh!

Tips Mencari Referral
Mencari referral memang bukanlah wajib Anda lakukan, seandainya tidak mempunyai referral Anda masih bisa mendapatkan penghasilan. Namun, dengan memiliki referral penghasilan Anda akan cepat menjadi besar, karena selain pendapatan dari hasil klik yang Anda lakukan, Anda juga berhak mendapatkan 50 % dari pendapatan referral Anda.

Lalu Bagaimana mendapatkan Referral?

Setelah Anda login, klik menu Status. Pada halaman Status Anda akan melihat link seperti ini : http://klikajadeh.com/?r=username_anda. Ini adalah kode Link Refferal namanya dan setiap member mempunyai link refferal yang berbeda. Gunakan link ini untuk mengajak orang lain mendaftar di KlikAjaDeh-PTC. Semakin banyak referral yang Anda dapatkan, semakin besar penghasilan Anda, seperti ilustrasi diatas.

GABUNG KLIK AJA DEH DISINI.. atau DISINI